life journey, thought, animals and big smile :)

satu hari dari hari-hari dokter hewan-ku

If having a soul means being able to feel love and loyalty and gratitude, then animals are better off than a lot of humans.
(James Herriot)

Quote yang bagus, tapi tidak begitu adanya, setiap saat banyak sekali terlihat beberapa hewan yang terlantar dan tidak diperhatikan oleh majikannya. dan mereka merasa itu tidak masalah, mungkin karena budayanegara ini memang begitu.

Hari yang melelahkan, walau cuman sore harinya aja, 5 pasien house call  jadi pulang sampe malam.

Ada cerita hari ini yang membuatku ingin menuliskannya.

Klien baru, Ibu “N” mempunyai anjing jantan umur 11 tahun bernama Bogel, seperti namanya, anjing ini sangat bogel, sampai-sampai tidak teraba organ-oragan di bawah kulit perutnya.

keluhannya adalah batuk-batuk terus tidak berhenti, dan tidak sembuh-sembuh. tapi waktu dibawa keluar untuk diperiksa ternyata tidak ada tanda-tanda dia batuk. kuku-kukunya panjang, tanda kalau tidak pernah jalan-jalan, dan yang punya bilang, karena kukunya panjang, jadinya tidak dibawa jalan-jalan…hmm pemahaman yang berkebalikan.

Auskultasi, jantung, aritmia, bunyi lub-lub-dub (aku ga begitu ngeh) tapi kurasa karena umurnya yang tua dan kondisi tubuhnya yang gemuk membuat performa jantungnya agak buruk.

Suara nafas..tentu saja tidak terdengar jelas di luar rumah dan dibawah otot tebal itu, tapi anjing ini bernafas normal tanpa tanda-tanda terengah-engah atau susah bernafas.

anyway, tidak ada yang spesial dengan anjing ini, aku memberinya antihistamin dan vitamin ADE, dan minta pemiliknya untuk mengecek perkembangannya, membawanya jalan-jalan ringan dan mengeluarkannya di pagi hari.

Yang menarik adalah si ibu pemilik ini, mereka punya kucing juga yang terlihat sedang bermain dengan anak laki-lakinya.

Tanpa berpikir aneh-aneh aku mulai bertanya,

“Oh, pelihara kucing juga ya Bu?”

N: “Iya, kucing kampung beranak 2 coklat dan hitam”

kemudian ia mulai bercerita,

” saya kan suka cerita sama ibu-ibu arisan, mbak, kalau saya suka kasihan kalau lihat kucing kurus tidak terawat di jalan, terus saya ambil, saya beri makan, kalau sudah gemuk-gemuk saya bunuh”

“Soalnya kalau saya lepas lagi, nanti takutnya dibunuh sama orang dengan disiksa..”

Mendengar ini, aku jadi miris.. si ibu ini punya jiwa psikopat apa ya… merawat kucing jalanan setlah gemuk dia bunuh sendiri, supaya si kucing lebih bahagia dan sejahtera.

Ini tipe-tipe orang yang akan lebih baik membuhuh hewan yang merana daripada mengobatinya. for note: cara membunuhnya yang diceritakan itu benar-benar seram, seperti dijerat atau dibanting, dia membandingkan itu lebih baik daripada kucing-kucing yang diracun atau disiram air panas.

Dan dia melakukannya dengan alasan “kasihan”

Aku bercerita bahwa hal itu mungkin apabila si hewan sudah tidak diinginkan atau sudah terlalu sakit atau tua, tapi kita juga harus memperhatikan kesejahteraannya, dengan menidurkan atau membunuh dengan lebih manusiawi, tanpa rasa sakit. Eh, ternyata si ibu ini malah pengen aku meng-euthanasi kucing betina, induk si anak2 kucing tadi…duh, pusing aku

Aku benar-benar tidak ingin mendengar lebih banyak lagi apalagi membenarkan tindakannya itu. ingin rasanya segera pergi dari situ… Untungnya mas Agus tetangganya, bilang kalau anjing kecilnya juga ada yang sakit, jadi aku segera kabur untuk ngobatin anjing itu.

Euthanasi, adala hal yang selalu kuhindari.. tanpa suatu penjelasan logis, seharusnya hal itu tidak dilakukan..

benar-benar membuat kepikiran sampai sekarang, berharap si ibu itu tidak akan meng-SMS ku tentang masalah ini.. dan si anjing bogel itu baik-baik saja, jadi aku tidak perlu kesana lagi @___@

Leave a comment